Profil Desa Pejawaran
Ketahui informasi secara rinci Desa Pejawaran mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Mengupas profil Desa Pejawaran, Kecamatan Pejawaran, Banjarnegara, sebuah wilayah agraris subur di dataran tinggi. Menilik data demografi terbaru, potensi ekonomi, pembangunan infrastruktur strategis, serta tantangan geologis yang dihadapi masyarakatnya.
-
Pusat Agraris Dataran Tinggi
Desa Pejawaran merupakan wilayah dengan tanah subur di ketinggian yang menjadi penopang utama sektor pertanian hortikultura di Kabupaten Banjarnegara.
-
Infrastruktur Strategis
Pembangunan Jembatan Kali Bojong dan perbaikan ruas jalan utama menunjukkan fokus pemerintah dalam membuka konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi desa.
-
Tantangan Geologis
Berada di wilayah perbukitan, Desa Pejawaran memiliki risiko bencana alam seperti tanah longsor, yang menjadi tantangan utama di samping potensi yang dimiliki.
Terletak di jajaran perbukitan sejuk Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Desa Pejawaran merupakan pusat dari kecamatan dengan nama yang sama. Wilayah ini menjadi simpul penting yang menghubungkan aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat di dataran tinggi. Dengan topografi yang didominasi lahan subur, desa ini menggantungkan denyut kehidupannya pada sektor pertanian, sambil terus berbenah melalui pembangunan infrastruktur vital untuk meningkatkan konektivitas dan kesejahteraan warganya. Meskipun memiliki potensi besar, lokasinya di ketinggian juga menyimpan tantangan tersendiri, terutama terkait kondisi geologis yang rawan bencana.
Profil ini mengupas secara mendalam berbagai aspek Desa Pejawaran, mulai dari kondisi geografis dan demografi penduduknya, geliat ekonomi yang menopang kehidupan masyarakat, hingga upaya pemerintah dalam membangun fasilitas publik dan menghadapi risiko kebencanaan, berdasarkan data teraktual dan sumber terpercaya.
Geografi dan Demografi
Desa Pejawaran secara administratif ialah bagian dari Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Pejawaran sendiri memiliki luas wilayah sekitar 52,25 kilometer persegi dan berada di ketinggian rata-rata 1.296 meter di atas permukaan laut, menjadikan kawasan ini berhawa sejuk dan cocok untuk budidaya tanaman hortikultura. Ibu kota kecamatan berkedudukan di Desa Penusupan, yang berjarak kurang lebih 34 kilometer dari ibu kota Kabupaten Banjarnegara.
Secara geografis, Kecamatan Pejawaran dikelilingi oleh wilayah-wilayah strategis lainnya. Di sebelah utara, kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Batur, sebuah kawasan yang terkenal dengan wisata Dieng. Di sebelah timur dan selatan, wilayahnya berbatasan dengan Kecamatan Pagentan, sementara di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Wanayasa.
Berdasarkan data dari Pemerintah Desa Pejawaran yang diperbarui pada awal tahun 2025, jumlah penduduk Desa Pejawaran tercatat sebanyak 4.106 jiwa. Komposisi penduduk ini terdiri dari 2.180 penduduk laki-laki dan 1.926 penduduk perempuan. Angka ini menunjukkan sedikit perubahan dibandingkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2014, yang mencatat total populasi sebanyak 4.259 jiwa, terdiri dari 2.090 laki-laki dan 2.169 perempuan. Fluktuasi data kependudukan ini mencerminkan dinamika sosial yang terjadi di dalam desa selama satu dekade terakhir.
Meskipun luas spesifik wilayah administrasi Desa Pejawaran belum tercatat dalam data publik yang tersedia, kepadatan penduduk di tingkat Kecamatan Pejawaran pada 2014 ialah sekitar 797 jiwa per kilometer persegi. Dengan melihat data ini, dapat diperkirakan bahwa Desa Pejawaran memiliki tingkat kepadatan yang cukup representatif untuk sebuah kawasan perdesaan di pegunungan. Untuk batas wilayahnya sendiri, data dari desa tetangga menunjukkan bahwa Desa Pejawaran berbatasan langsung dengan Desa Pegundungan di sisi timur.
Potensi Ekonomi Berbasis Agraris
Sektor ekonomi di Desa Pejawaran dan sekitarnya sangat bertumpu pada pemanfaatan sumber daya alam, khususnya di bidang pertanian dan perkebunan. Lahan yang subur dan iklim yang mendukung menjadikan wilayah ini sebagai salah satu lumbung penghasil komoditas hortikultura penting di Kabupaten Banjarnegara.
Meskipun data spesifik untuk produk unggulan Desa Pejawaran sulit ditemukan, potret ekonomi wilayah ini dapat dilihat dari desa-desa tetangganya di dalam kecamatan yang sama. Desa Pegundungan, misalnya, dikenal sebagai sentra produksi cabai dan kopi. Bahkan, "Kopi Senggani" dari desa tersebut telah berhasil meraih pengakuan di berbagai kontes kopi dan memiliki pasar yang luas hingga ke luar daerah. Pola pertanian ini sangat mungkin diterapkan juga oleh masyarakat di Desa Pejawaran, mengingat kesamaan kondisi geografis dan iklim. Komoditas sayur-mayur seperti kol, kentang dan tanaman tembakau juga menjadi andalan petani di kawasan ini.
Aktivitas pertanian ini tidak hanya berfungsi sebagai penopang ekonomi, tetapi juga memiliki peran dalam upaya konservasi lingkungan. Sebagian masyarakat menerapkan sistem agroforestri, yaitu menanam tanaman keras seperti kopi di sela-sela lahan pertanian sayuran. Praktik ini bertujuan untuk menahan erosi dan mengurangi risiko tanah longsor di lahan dengan kemiringan yang curam, sebuah tantangan nyata di wilayah Pejawaran.
Selain pertanian, potensi ekonomi lainnya mencakup sektor peternakan skala rumah tangga dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mengolah hasil-hasil pertanian. Namun pengembangan sektor ini masih memerlukan dukungan lebih lanjut, terutama dalam hal akses pasar yang lebih luas dan peningkatan nilai tambah produk melalui pengolahan pascapanen.
Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menaruh perhatian serius pada pembangunan infrastruktur di Kecamatan Pejawaran untuk membuka isolasi wilayah dan memperlancar distribusi hasil bumi. Berbagai proyek strategis telah dan sedang dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Salah satu proyek vital yang telah rampung yakni pembangunan jembatan Kali Bojong di Desa Pejawaran. Proyek yang pengerjaannya dikebut pada tahun 2021 ini menjadi akses krusial yang menghubungkan antarwilayah di dalam desa dan sekitarnya. Keberadaan jembatan ini sangat vital untuk mobilitas warga dan pengangkutan hasil panen, yang sebelumnya sering terkendala oleh kondisi sungai. Peresmian infrastruktur serupa, seperti Jembatan Kali Bojong di Desa Darmayasa pada tahun 2020, menunjukkan komitmen berkelanjutan pemerintah untuk meningkatkan konektivitas di Kecamatan Pejawaran.
Selain jembatan, peningkatan kualitas jalan menjadi fokus utama. Ruas jalan yang menghubungkan Karangkobar-Pejawaran-Batur merupakan jalur ekonomi penting. Pada tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk perbaikan ruas jalan ini, termasuk jalur Penusupan-Pejawaran. Peningkatan kualitas jalan ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh, menekan biaya transportasi, dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan para petani.
Meskipun demikian, tantangan geografis tetap ada. Pada awal tahun 2025, sebuah peristiwa tanah longsor dilaporkan terjadi di Pejawaran, yang mengakibatkan kerusakan pada sejumlah rumah dan puluhan jiwa terpaksa mengungsi. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa pembangunan infrastruktur harus selalu diiringi dengan upaya mitigasi bencana yang komprehensif untuk menjamin keselamatan dan keberlanjutan.
Pemerintahan dan Layanan Publik
Roda pemerintahan di Desa Pejawaran dijalankan oleh Pemerintah Desa yang terdiri dari Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya. Lembaga ini bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat desa. Perencanaan pembangunan desa dirumuskan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes), sebuah forum partisipatif untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes).
Di tingkat kecamatan, data BPS menunjukkan bahwa Kecamatan Pejawaran terdiri dari 17 desa, 72 rukun warga (RW), dan 253 rukun tetangga (RT). Struktur ini menjadi basis pelayanan publik hingga ke tingkat masyarakat paling bawah.
Dalam konteks layanan publik, akses terhadap pendidikan dan kesehatan terus menjadi prioritas. Fasilitas pendidikan dasar dan menengah serta pusat layanan kesehatan seperti puskesmas pembantu tersedia untuk melayani kebutuhan masyarakat. Namun, peningkatan kualitas dan jangkauan layanan ini tetap menjadi pekerjaan rumah yang harus terus diupayakan oleh pemerintah daerah.
Di sekitar Desa Pejawaran, terdapat potensi wisata alam yang mulai dikembangkan oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis) di desa-desa tetangga. Misalnya, Curug Panaraban di Desa Sarwodadi dan wisata minat khusus river tubing di Desa Dawuhan. Meskipun belum ada objek wisata yang menonjol secara spesifik di Desa Pejawaran, keberadaan potensi di sekitarnya membuka peluang bagi desa ini untuk ikut serta dalam pengembangan pariwisata terpadu di kawasan Kecamatan Pejawaran, baik sebagai desa penyangga maupun dengan mengembangkan potensi internal yang mungkin belum teridentifikasi.